Minggu, 08 Januari 2017

Information and Communication Technology for Competitive Intelligence (part 1)




ABSTRAK
Bab ini membahas peran ICT untuk kegiatan intelijen kompetitif. Untuk tujuan ini, dimulai dengan pengenalan intelijen kompetitif. Selanjutnya, membahas kemungkinan penggunaan ICT untuk kegiatan intelijen. Di dalam Perhatian diskusi dibayar untuk penggunaan internet, untuk tujuan umum alat TIK, alat untuk ICT disesuaikan dengan satu atau lebih tahap kecerdasan, dan alat-alat intelijen bisnis (gudang data dan alat untuk mengambil dan menyajikan data di dalamnya). Akhirnya, bab ini menjelaskan bagaimana organisasi dapat memilih aplikasi TIK untuk mendukung kegiatan intelijen mereka.


PENGANTAR
(paragraph 1)
Intelijen kompetitif dasar digambarkan sebagai produksi dan pengolahan informasi tentang lingkungan dari suatu organisasi untuk tujuan strategis(CF,Kahaner, 1997). Dan untuk  (re-) merumuskan strategi  mereka tentang lingkungan misalnya pesaing, pelanggan, pemasok, pemerintah, tren teknologi atau ekologi perkembangan. Pengumpulan dan pengolahan informasi lingkungan untuk tujuan strategis ini tidak berarti sesuatu yang baru. Itu selalu penting tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi di lingkungan, menjaga organisasi layak tidak mungkin, bahkan sebagai beer(1979) menegaskan fungsi intelijen( pemindaian lingkungan untuk mempertahankan adaptasi dari sistem) adalah fungsi penting dari setiap yang layak. Namun isu eksplisit membangun dan memelihara fungsi intelijen dalam sebuah organisasi hanya memperoleh pentingnya sejak beberapa dekade terakhir(lih, hannon, 19997; Fleisher, 2001a). Karena meningkatnya kompleksitas dan dinamika lingkungan perlu untuk menghasilkan itelijen yg meningkat juga. Karena meningkatnya persaingan global(kecepatan dan dampak) perubahan politik dan perkmebnagan teknologi yang tepat(misalnya, kahaner, 1997; Cook & Cook, 2000; Fleissher & Blenkorn, 2001) kebutuhan akan informasi tentang lingkungan yng lebih mendesak dari sebelumnya. Seperti McDermott (hannon, 1997, hal. 411) mengatakan, “ mungkin tak terelakkan  mengingat meningkatnya persaingan yang sekarang, memberikan langsung jikan anda dalam bisnis, anda perlu intelijen pesaing(Fuld,1995, hal 1). Pada saat yang sama, organisasi menghadapi sejumlah data yang besar yang tersedia tentang lingkungan, meskipun internet sumber data yang sangat berguna untuk lingkungan yang tumbuh begitu besar, namun sulit menemukan informasi yang relevan. Seperti banyak penulis menunjukkan kearah masalah yang berlebihan(misalnya, Cook & Cook, chen et al, 2002) proses struktur intelijen kompetitif, berberapa penulis(Lih, Kahaner, 1997; Gilad & Gilad, 1988, Herring, inggi, Bernhardt 1994, Fuld et al 2002) mengusulkan

(paragraph 2)
beberapa organisasi-organisasi demikian berhadapan dengan meningkatnya tekanan untuk menghasilkan informasi relevan tentang lingkunan dan, pada saat yang bersamaan dengan terlalu besar, peningkatan jumlah data mengenai lingkungan. Untuk berhadapan dengan masalah ini, banyak organisasi secara tegas membuat struktur aktivitas intelegensi.  Misalnya dikatakan "Unit Pertandingan Intelegensi" (lihat Prescott & Fleisher, 1991, Kahaner, 1997; Fuld, 2002; or Gilad, 1996, sbg contoh). Untuk membuat struktur proses pertandingan Intelegensi, beberapa penulis (cf.,Kahanes, 1997; Gilad & Gilad, 1988; Herring, 1991; Bernhardt, 1994; Fuld et al., 2002) bertujuan menuliskan "rotasi/siklus intelegensi" terdiri dari 4 tahap :
      1. Direksi
Dalam tahap ini organisasi menentukan kebutuhan informasi strategi. Hal ini menentukan tentang aspek data yang harus dikumpulkan dalam lingkungan
      2. Koleksi
Disini koleksi itu ditentukan oleh apa yang dapat digunakan dari sumber pengumpulan data dan data tersebut diterima
      3. Analisis
Dalam tahap analisis ini untuk mengumpulkan data yang di analisis guna untuk menilai apakah data tersebut berguna untuk tujuan yang strategis. Dalam tahap ini produksi intelijen aktual (untuk data yang strategi relevan) ber langsung.
      4. Desiminasi
Kecerdasan (diproduksi dalam tahap 3) diteruskan kepada para pengambilan keputusan startegi dan digunakan untuk memutuskan rencana yang strategis.

(paragraph 3)
Untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sebuah organisasi harus menerapkan yang disebut infrastruktur kecerdasan(Vriens & philips, 1999). Infrastruktur ini terdiri dari tiga bagian :
1.      Teknologi
Yang terdiri dari aplikasi ICT dan Infrastruktur ICT yang dapat digunakan untuk mendukung( dalam tahap) siklus intelijen
2.       Struktural
Merujuk  definisi dan alokasi tugas dan tanggung jawab CI (misalnya haruskah kegiatan CI menjadi sentralisasi atau desentralisasi? Haruskah kegiatan CI dilakukan oleh para profesional  atau orang lain yang dapat terlibat?), dan
3.      Sumber Daya Manusia
Bagian yang ini harus dengan memilih  pelatih dan personil yang harus bermotivasi untuk melakukan kegiatan intelijen. Tantangan bagi organisasi adalah untuk menemukan tindakan sumber daya teknologi struktural yang seimbang dan untuk membangun manusia untuk memelihara Infrastruktur (Lih,Fuld 1995; Kahaner; Gilad & Gilad, 1988, Hannon, 1997).

KESIMPULAN
Untuk memilih dan menggunakan alat ICT yang tepat untuk mendukung proses CI, organisasi harus tahu (1) apa proses CI adalah, (2) apa peran ICT (Alat) dalam proses ini dapat, dan (3) menilai peran ICT (tools) untuk mereka sendiri Proses CI. Dalam bab ini, kita membahas tiga aspek tersebut. Kami mendefinisikan CI baik sebagai produk dan sebagai proses. Kami kemudian membahas peran perangkat TIK dalam proses CI. Di sini, kita disajikan empat jenis alat TIK yang relevan untuk mendukung (dan kadang-kadang bahkan mengganti) kegiatan CI: Internet, umum aplikasi yang akan digunakan dalam kegiatan CI, aplikasi CI spesifik dan bisnis aplikasi kecerdasan. Pada bagian terakhir dari bab ini kita membahas tiga kelas organisasi kriteria dapat digunakan dalam mengevaluasi dan memilih alat TIK untuk Proses CI mereka. Meskipun definisi CI dan kriteria untuk memilih perangkat TIK untuk CI tampaknya telah stabil, kemungkinan menggunakan ICT untuk peningkatan CI cepat.

Beberapa tren yang mungkin diakui adalah:

• Sebuah konvergensi aplikasi BI dan CI (misalnya, gudang data dan software terkait juga terikat dengan data eksternal dan kualitatif) (cf., Li,1999)

• Menggunakan ICT untuk data kualitatif dapat meningkatkan (misalnya, Chen et al., 2002)

• Menggunakan Internet untuk lebih dari sekedar kegiatan pengumpulan (misalnya, untuk kolaborasi dan penyebaran tujuan) (cf., Teo & Choo, 2001;Cunningham, 2001)

• Peningkatan aplikasi Internet untuk koleksi (lebih efisien dan aplikasi koleksi efektif akan terus muncul)

• aplikasi Pelaksana CI dapat dilihat sebagai suatu proses dengan cara yang proses CI dan infrastruktur dapat dianalisa ulang

• Peningkatan aplikasi analisis (lih, Fuld et al., 2002) 

Meskipun semua kemungkinan ICT untuk CI, kami ingin mengakhiri bab ini dengan berkomentar bahwa memproduksi intelijen masih tetap karya manusia yang adalah satu-satunya "mesin" yang mampu menempatkan data dari aplikasi di tepat perspektif strategis. alat TIK, bagaimanapun, adalah sangat berharga dalam mendukung tugas ini.

Tidak ada komentar:

passive voice

PASSIVE VOICE            Pengertian Passive Voice  -   Pasif voice adalah cara merubah dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif  artinya...